★ Berkata Ibnu Ajurrum Rahimahullah :
وَأَمَّا الْحَذْفُ فَيَكُونُ عَلَامَةً لِلْجَزْمِ فِي الْفِعْلِ الْمُضَارِعِ الْمُعْتَلِّ الْآخِرِ وَفِي الْأَفْعَالِ الْخَمْسَةِ الَّتِي رَفْعُهَا بِثَبَاتِ النُّونِ
Adapun al-hadzf /penghapusan menjadi tanda i'rob jazm pada fi’il mudhari’ mu’tal akhir (huruf akhirnya berhuruf illah) dan pada al-af’alul khamsah,yaitu fi'il fi'il yang rofa'nya dengan adanya huruf nun.
★ Berkata Syeh Muhammad Muhyidin :
* Al-hadzf memiliki dua tempat yang pada masing masing tempat tersebut, hadzfu menjadi ciri dan tanda jazm sebuah kata.
1. Fi’il mudhari’ mu’tal akhir.
* Makna mu’tal akhir adalah bahwa fi'il itu di akhiri oleh salah satu dari tiga huruf ‘illah, yaitu huruf alif, wawu, dan ya`.
* Contoh fi’il mudhari’ yang huruf akhirnya alif :
يَسْعَى، وَيَرْضَى، وَيَهْوَى، وَيَنْأَى، وَيَبْقَى.
* Contoh fi’il mudhari’ yang huruf akhirnya wawu :
يَدْعُو، وَيَرْجُو، وَيَبْلُو، وَيَسْمُو، وَيَقْسُو، وَيَنْبُو.
Contoh fi’il mudhari’ yang huruf akhirnya ya`:
يُعْطِى، وَيَقْضِى، وَيَسْتَغْشِى، وَيُحْيِى، وَيَلْوِى، وَيَهْدِى.
* Jadi , jika engkau katakan :
لَمْ يَسْعَ عَلِيٌّ إِلَى الْمَجْدِ,
Ali tidak berusaha mencapai kemuliaan
* Maka يَسْعَ dijazm karena didahului huruf jazm. Tanda jazmnya dihapusnya huruf alif, sedangkan harakat fathah sebelumnya sebagai tanda akan hal itu. Dan fi'il يَسْعَ adalah fi’il mudhari’ mu’tal akhir.
* Jika engkau katakan :
لَمْ يَدْعُ مُحَمَّدٌ إِلَّا إِلَى الْحَقِّ,
Muhammad tidaklah menyeru kecuali kepada kebenaran
* Maka يَدْعُ adalah fi’il mudhari’ yang dijazm. Karena didahului huruf jazm, tanda jazmnya dihapusnya huruf wawu, harakat dhammah sebelumnya sebagai tanda akan hal itu.
* Jika engkau ucapkan :
لَمْ يُعْطِ مُحَمَّدٌ إِلَّا خَالِدًا,
Muhammad tidaklah memberi kecuali kepada kholid
* Maka يُعْطِ adalah fi’il mudhari’ yang dijazm karena didahului huruf jazm. Tanda jazmnya adalah dihapusnya huruf ya`, harakat kasrah sebelumnya sebagai tanda akan hal itu. Dan kiaskanlah hal ini pada saudara-saudara adat jazm lainnya.
2. Af'alul Khomsah.
Yakni fi'il yang dirafa’ dengan tetapnya huruf nun. Fi’il yang lima ini telah berlalu penjelasannya.
* Contohnya :
يَضْرِبَانِ، وَتَضْرِبَانِ، وَيَضْرِبُونَ، وَتَضْرِبُونَ، وَتَضْرِبِينَ.
* Engkau ucapkan :
لَمْ يَضْرِبَا،
* Mereka dua orang laki2 tidak memukul
وَلَمْ تَضْرِبَا،
* Mereka dua orang laki/wanita tidak memukul
وَلَمْ يَضْرِبُوا،
* Mereka para lelaki tidak memukul
وَلَمْ تَضْرِبُوا،
* Kalian para lelaki tidak memukul
وَلَمْ تَضْرِبِي,
* Engkau perempuan tidak memukul
* Masing masing dari fi’il-fi’il ini adalah fi’il mudhari’ yang dijazm, karena didahului oleh huruf jazm لَمْ. Tanda jazmnya adalah hadzfun nun. Huruf alif, wawu, atau ya` adalah fa’ilnya , mabni diatas tanda sukun pada kedudukan rofa’.
★ Sumber :
★ http://ismailibnuisa.blogspot.in/2013/09/at-tuhfatus-saniyah-tempat-tempat-al.html
★ Terjemah Tuhfatus Saniyah Muhammad Muhyidin Hal 96-98
※ Forum Belajar Bahasa Arab ※
وَأَمَّا الْحَذْفُ فَيَكُونُ عَلَامَةً لِلْجَزْمِ فِي الْفِعْلِ الْمُضَارِعِ الْمُعْتَلِّ الْآخِرِ وَفِي الْأَفْعَالِ الْخَمْسَةِ الَّتِي رَفْعُهَا بِثَبَاتِ النُّونِ
Adapun al-hadzf /penghapusan menjadi tanda i'rob jazm pada fi’il mudhari’ mu’tal akhir (huruf akhirnya berhuruf illah) dan pada al-af’alul khamsah,yaitu fi'il fi'il yang rofa'nya dengan adanya huruf nun.
★ Berkata Syeh Muhammad Muhyidin :
* Al-hadzf memiliki dua tempat yang pada masing masing tempat tersebut, hadzfu menjadi ciri dan tanda jazm sebuah kata.
1. Fi’il mudhari’ mu’tal akhir.
* Makna mu’tal akhir adalah bahwa fi'il itu di akhiri oleh salah satu dari tiga huruf ‘illah, yaitu huruf alif, wawu, dan ya`.
* Contoh fi’il mudhari’ yang huruf akhirnya alif :
يَسْعَى، وَيَرْضَى، وَيَهْوَى، وَيَنْأَى، وَيَبْقَى.
* Contoh fi’il mudhari’ yang huruf akhirnya wawu :
يَدْعُو، وَيَرْجُو، وَيَبْلُو، وَيَسْمُو، وَيَقْسُو، وَيَنْبُو.
Contoh fi’il mudhari’ yang huruf akhirnya ya`:
يُعْطِى، وَيَقْضِى، وَيَسْتَغْشِى، وَيُحْيِى، وَيَلْوِى، وَيَهْدِى.
* Jadi , jika engkau katakan :
لَمْ يَسْعَ عَلِيٌّ إِلَى الْمَجْدِ,
Ali tidak berusaha mencapai kemuliaan
* Maka يَسْعَ dijazm karena didahului huruf jazm. Tanda jazmnya dihapusnya huruf alif, sedangkan harakat fathah sebelumnya sebagai tanda akan hal itu. Dan fi'il يَسْعَ adalah fi’il mudhari’ mu’tal akhir.
* Jika engkau katakan :
لَمْ يَدْعُ مُحَمَّدٌ إِلَّا إِلَى الْحَقِّ,
Muhammad tidaklah menyeru kecuali kepada kebenaran
* Maka يَدْعُ adalah fi’il mudhari’ yang dijazm. Karena didahului huruf jazm, tanda jazmnya dihapusnya huruf wawu, harakat dhammah sebelumnya sebagai tanda akan hal itu.
* Jika engkau ucapkan :
لَمْ يُعْطِ مُحَمَّدٌ إِلَّا خَالِدًا,
Muhammad tidaklah memberi kecuali kepada kholid
* Maka يُعْطِ adalah fi’il mudhari’ yang dijazm karena didahului huruf jazm. Tanda jazmnya adalah dihapusnya huruf ya`, harakat kasrah sebelumnya sebagai tanda akan hal itu. Dan kiaskanlah hal ini pada saudara-saudara adat jazm lainnya.
2. Af'alul Khomsah.
Yakni fi'il yang dirafa’ dengan tetapnya huruf nun. Fi’il yang lima ini telah berlalu penjelasannya.
* Contohnya :
يَضْرِبَانِ، وَتَضْرِبَانِ، وَيَضْرِبُونَ، وَتَضْرِبُونَ، وَتَضْرِبِينَ.
* Engkau ucapkan :
لَمْ يَضْرِبَا،
* Mereka dua orang laki2 tidak memukul
وَلَمْ تَضْرِبَا،
* Mereka dua orang laki/wanita tidak memukul
وَلَمْ يَضْرِبُوا،
* Mereka para lelaki tidak memukul
وَلَمْ تَضْرِبُوا،
* Kalian para lelaki tidak memukul
وَلَمْ تَضْرِبِي,
* Engkau perempuan tidak memukul
* Masing masing dari fi’il-fi’il ini adalah fi’il mudhari’ yang dijazm, karena didahului oleh huruf jazm لَمْ. Tanda jazmnya adalah hadzfun nun. Huruf alif, wawu, atau ya` adalah fa’ilnya , mabni diatas tanda sukun pada kedudukan rofa’.
★ Sumber :
★ http://ismailibnuisa.blogspot.in/2013/09/at-tuhfatus-saniyah-tempat-tempat-al.html
★ Terjemah Tuhfatus Saniyah Muhammad Muhyidin Hal 96-98
※ Forum Belajar Bahasa Arab ※