Selasa, 27 Januari 2015

9. BAB TANDA I'ROB ROFA' UNTUK DHOMMAH



※ Berkata Ibnu Ajurrum Rahimahullah :

بَابُ مَعْرِفَةِ عَلَامَاتِ الْإِعْرَابِ
 لِلرَّفْعِ أَرْبَعُ عَلَامَاتٍ: الضَّمَّةُ وَالْوَاوُ وَالْأَلِفُ وَالنُّونُ.


* Bab Mengenal Tanda-tanda I’rab
Rafa’ memiliki empat tanda : dhammah, wawu, alif, dan nun.

※ Berkata Syeh Muhammad Muhyidin :

* Engkau dapat mengenali bahwa suatu kata adalah marfu’ dengan adanya salah satu tanda dari empat tanda ini.Satu diantaranya tanda adalah yang asli yaitu dhammah,sedangkan tiga tanda lainnya adalah cabang dari dhammah yaitu,wawu, alif,dan nun.

※ Berkata Ibnu Ajurrum Rahimahullah :

فَأَمَّا الضَّمَّةُ فَتَكُونُ عَلَامَةً لِلرَّفْعِ فِي أَرْبَعَةِ مَوَاضِعَ: الْإِسْمِ الْمُفْرَدِ وَجَمْعِ التَّكْسِيرِ وَجَمْعِ الْمُؤَنَّثِ السَّالِمِ
وَالْفِعْلِ الْمُضَارِعِ الَّذِي لَمْ يَتَّصِلْ بِآخِرِهِ شَيْءٌ.

* Adapun dhammah menjadi tanda rafa’ pada empat tempat: isim mufrad, jamak taksir, jamak muannats salim, dan fi’il mudhari’ yang tidak bersambung dengan sesuatu apapun di akhirnya.

※ Berkata Syeh Muhammad Muhyidin :

* Dhammah menjadi tanda rafa’ suatu kata pada empat tempat :

1. Isim mufrad
2. Jamak taksir
3. Jamak muannats salim
4. Fi’il mudhari’ yang tidak bersambung dengan alif tatsniyah, wawu jama’ah, ya` mukhathabah, nun taukid baik yang khafifah ataupun yang tsaqilah, dan nun niswah.

★ ISIM MUFROD.
Yang dimaksud isim mufrad adalah isim yang bukan mutsanna, jamak, dan bukan pula yang termasuk dari asma`ul khamsah. Sama saja apakah isim itu mudzakkar, seperti :

* مُحَمَّدٌ، وَعَلِيٌّ، وَحَمْزَةُ,

ataukan muannats, seperti :

* فَاطِمَةُ، وَعَائِشَةُ، وَزَيْنَبُ.

Dan sama saja juga apakah dhammahnya nampak seperti pada contoh

* حَضَرَ مُحَمَّدٌ dan سَافَرَتْ فَاطِمَةُ,

ataukah tersembunyi seperti

* حَضَرَ الْفَتَى وَالْقَاضِي وَأَخِي

dan

* تَزَوَّجَتْ لَيْلَى وَنُعْمَى.

* Maka, مُحَمَّدٌ dan فَاطِمَةُ keduanya marfu’ dan tanda rafa’nya dhammah zhahirah/nampak.

* Dan الْفَتَى, لَيْلَى, dan نُعْمَى semuanya marfu’ dan tanda rafa’nya adalah dhammah muqoddarah/tersembunyi pada huruf alif, yang menghalangi munculnya harakat dhammah adalah karena faktor ta'adzur.

* Dan الْقَاضِي adalah marfu’ dan tanda rafa’nya adalah dhammah yang tersembunyi pada huruf ya`, yang mencegah dari munculnya dhammah adalah adanya tsaql.

* Dan أَخِي adalah marfu’, tanda rafa’nya adalah dhammah yang tersembunyi pada sebelum huruf ya` mutakallim, tercegah munculnya dhammah karena menyesuaikan harakat.

★ JAMAK TAKSIR
Jamak taksir adalah kata yang menunjukkan lebih dari dua disertai perubahan pada bentuk mufradnya.

* Jenis perubahan yang terdapat pada jamak taksir ada enam :

1. Perubahan harakatnya saja,

contoh :

* أَسَدٌ وَأُسْدٌ dan نَمِرٌ وَنُمُرٌ

Huruf mufrad dan jamak pada dua contoh ini adalah sama, dan beda antara isim mufrad dan jamak di sini hanya pada harakatnya.

2. Perubahan berupa pengurangan huruf saja,

contoh :

* تُهَمَةٌ وَتُهَمٌ dan تُخَمَةٌ وَتُخَمٌ

Engkau dapati bahwa bentuk jamaknya kurang satu huruf pada dua contoh ini - yaitu huruf ta`- dan huruf sisanya tetap pada bentuk mufrad.

3. Perubahan berupa penambahan huruf saja,

contoh :

* صِنْوٌ وَصِنْوَانٌ

seperti pada firman Allah ta’ala:

* صِنْوَانٌ وَغَيْرُ صِنْوَانٍ

4. Perubahan pada harakat disertai pengurangan huruf,

contoh:

* سَرِيرٌ وَسُرُرٌ,

* كِتَابٌ وَكُتُبٌ,

* أَحْمَرُ وَحُمْرٌ,

* وَأَبْيَضُ وَبَيْضٌ.

5. Perubahan pada harakat disertai penambahan huruf,

contoh :

* سَبَبٌ وَأَسْبَابٌ,

* بَطَلٌ وَأَبْطَالٌ,

* هِنْدٌ وَهُنُودٌ,

* سَبُعٌ وَسِبَاعٌ,

* ذِئْبٌ وَذِئَابٌ

* شُجَاعٌ وَشُجْعَانٌ

6. Perubahan pada harakat disertai penambahan dan pengurangan huruf sekaligus,

contoh :

* كَرِيمٌ وَكُرَمَاءُ,

* رَغِيفٌ وَرُغْفَانُ,

* كَاتِبٌ وَكُتَّابٌ,

* أَمِيرٌ وَأُمَرَاءُ.

* Seluruh jenis-jenis jamak taksir ini dirafa’ dengan dhammah, sama saja apakah termasuk dari jamak mudzakkar,
seperti :

* رِجَالٌ، وَكُتَّابٌ

atau muannats, seperti :

* هُنُودٌ، وَزَيَانِبُ.

* Dan sama saja pula apakah dhammahnya nampak seperti pada contoh-contoh tersebut ataukah tersembunyi
seperti :
* سُكَارَى، وَجَرْحَى

* عَذَارَى,ﻭَ حَبَالَى

Contoh :

* قَامَ الرِّجَالُ وَالزَّيَانِبُ,

* Engkau dapati dua kata yang marfu’ dengan dhammah yang nampak.

Contoh :

* حَضَرَ الْجَرْحَى وَالْعَذَارَى,

* Setiap kata dari الْجَرْحَى dan الْعَذَارَى adalah marfu’ dengan dhammah muqaddarah pada huruf alif, ta’adzdzur adalah mencegah dari munculnya dhammah.


★ JAMAK MUANNATS SALIM
Adapun jamak muannats salim adalah isim yang menunjukkan lebih dari dua dengan tambahan huruf alif dan ta` di akhirnya.

* Contoh :

* زَيْنَبَاتٌ، وَفَاطِمَاتٌ، وَحَمَّامَاتٌ.

* Engkau ucapkan :

* جَاءَ الزَّيْنَبَاتُ، وَسَافَرَ الْفَاطِمَاتُ.

* Zainab zainab itu datang dan fatimah fatimah itu bepergian

* Maka الزَّيْنَبَاتُ dan الْفَاطِمَاتُ

Adalah dua jamak muannats salim yang marfu’, tanda rafa’nya dhammah zhohirah/yang nampak.

* Pada jamak muannats salim tidak terjadi dhommah yang muqoddaroh/tersembunyi kecuali jika disandarkan/di idhafahkan kepada huruf ya` mutakallim,

* Seperti :

* هَذِهِ شَجَرَاتِي وَبَقَرَاتِي

* Ini adalah pohon pohonku dan sapi sapi betinaku

* Dan jika huruf alif pada kata tersebut bukan alif zaidah/tambahan , karena memang sudah ada pada bentuk mufradnya,

*Seperti :

* الْقَاضِي وَالْقُضَاةُ، وَالدَّاعِي وَالدُّعَاةُ,

* Maka kata itu bukan jamak muannats salim, tetapi dia dikategorikan dalam jamak taksir.

* Demikian pula apabila huruf ta` bukan tambahan, tapi memang sudah ada pada bentuk mufradnya,

* Seperti :

* مَيْتٌ وَأَمْوَاتٌ، وَبَيْتٌ وَأَبْيَاتٌ، وَصَوْتٌ وَأَصْوَاتٌ

* Maka kata kata itu masuk ke dalam jamak taksir dan bukan jamak muannats salim.

★ FI'IL MUDHORI'
Adapun fi’il mudhari’

* seperti

* يَضْرِبُ dan يَكْتُبُ,

* Kedua fi’il ini adalah marfu’. Tanda rafa’nya adalah dhammah yang nampak.

* Begitu pula

* يَدْعُو dan يَرْجُو

* Kedua fi'il ini adalah marfu’ dan tanda rafa’nya adalah dhammah yang tersembunyi pada huruf wawu, yang menghalangi munculnya harokat dhommah pada kedua fi'il tersebut adalah karena tsaql/berat pengucapannya

* Begitu pula

* يَقْضِي dan يُرْضِي,

*Kedua fi'il ini adalah marfu’, tanda rafa’nya adalah dhammah muqaddarah juga,yang menghalangi munculnya harokat dhommah karena ta'adzur/sulit pengucapannya.

* Dan ucapan kami :

Yang tidak tersambung dengan alif tatsniyah, wawu jama’ah, atau ya` mukhathabah , dengan batasan ini fi'il fi'il yang bersambung dengan salah satu dari ke tiga hal tersebut tidak di rofa kan dengan dhommah,

* Fi'il yang bersambung dengan alif tatsniyah

* Seperti :

 يَكْتُبَانِ dan يَنْصُرَانِ,

* Fi'il yang bersambung dengan wawu jama’ah

* Seperti :

* يَكْتُبُونَ dan يَنْصُرُونَ,

* Fi'il yang bersambung dengan ya` mukhathabah

* Seperti :

 تَكْتُبِينَ dan تَنْصُرِينَ,

* Jika fi'il fi'il tadi  bersambung dengan hal hal diatas, tidak dirafa’kan dengan dhammah, namun dirafa’ dengan tetapnya nun.

* Sedangkan alif, wawu, dan ya` pada fi'il fi'il itu adalah fa’ilnya, dan penjelasan hal ini akan datang.

* Dan ucapan kami

Yang tidak bersambung nun taukid yang khafifah atau yang tsaqilah, dengan batasan ini  fi'il fi'il mudhori' yang bersambung dengan salah satu nun taukid ini tidak di rofa'kan dengan dhommah,

* Seperti firman Allah ta’ala :

 لَيُسْجَنَنَّ وَلَيَكُونَنَّ مِنَ الصَّاغِرِينَ,

Akan tetapi fi'il (yang bersambung dengan nun taukid) tersebut mabni diatas fathah

* Dan ucapan kami :

Dan tidak bersambung dengan nun niswah, dengan batasan ini, maka fi'il mudhori' yang bersambung dengan nun niswah tidak di rofa'kan dengan dhommah.

* Seperti firman Allah subhanahu wa ta’ala :

 وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ,

* Fi’il tersebut (yakni yang bersambung dengan nun niswah) mabni diatas sukun.


★ Sumber :

* Terjemah Tuhfatussaniyah Muhammad Muhyidin Hal 40-47

* http://ismailibnuisa.blogspot.in/2013/06/at-tuhfatus-saniyyah-tanda-tanda-rafa.html

※ Forum Belajar Bahasa Arab ※